:one's own is better:!!!
aku nulis cerpen baru 1, itu juga ga nyambung daaan sekarang aku nulis satu cerita. bukan kisah aku dan bukan kamu, tapi kisah nya. kisah dia...wkwkwk🥴
🍪🍪🍪
••••
one's own is better
geya adalah anak tunggal dari mama kanza yang merupakan seorang single parents. mama merawatnya dari kecil sendirian karena suaminya meninggal dunia ketika geya masih berumur 2 tahun.
geya dan sang mama tak begitu akur karena geya selalu merasa bahwa mamanya itu menyebalkan. semakin geya tumbuh besar maka semakin menyebalkan nya mama di mata geya.
mama selalu menuntut nya untuk mandiri, berfikir dewasa dan fokus dengan masa depannya. geya sendiri tak pernah menghiraukan itu, ia berfikir bahwa yang harus mengurus hidupnya adalah mama nya.
karena geya hidup tanpa sosok ayah, geya pun menjadi anak yang kasar dan tempramental. hal itu karena dia tidak pernah merasa kasih sayang yang cukup, sang mama sibuk berkerja untuk menghidupinya dan hanya sesekali bermain bersamanya.
hidup dalam latar belakang nya, geya memiliki rasa iri yang besar terhadap teman-teman nya. ia juga ingin merasakan memiliki keluarga yang lengkap sebagaimana yang tidak ia dapatkan di rumah.
suatu hari ketika ia berjalan pulang bersama temannya-- keisya. cuaca yang memang sedang buruk itu pun menurunkan hujan, mengguyur mereka berdua. geya kesal, namun ia berfikir untuk bermain hujan di kala itu. ia mengajak Keisya untuk ikut bermain bersamanya. keisya pun setuju dan mereka bermain hujan sambil berlarian menuju rumah.
di tengah perjalanan, Keisya terdiam sejenak, lalu menyampaikan sesuatu kepada geya.
"geya, apa tidak apa-apa kita bermain hujan seperti ini?"
geya menjawab dengan sedikit kencang
"tidak apa-apa lah! memang nya kenapa?"
"aku takut mami memarahiku karena main hujan dan basah-basahan" kata Kesya sambil menunduk
"tidak apa-apa, ini hanya main hujan kok" sahut geya lagi
"emang nya kamu tidak pernah di marahi kalo hujan-hujanan?"
kali ini geya terdiam sejenak, sambil menggeleng sedih. "aku tidak pernah di marahi kalo main hujan. karena mama memang tidak menyayangi ku"
"benarkah? kalo mami ku langsung marah, terus aku di suruh mandi pake air hangat, terus di suruh makan dan minum vitamin biar ga sakit katanya. abis itu aku di marahin lagi deh. hehe" jelas Keisya kepada geya
geya terdiam, mencoba menahan sedihnya. saat itu geya merasa sangat iri kepada keisya, dia ingin mencoba menjadi keisya. untuk sekali saja, geya ingin merasakan kasih sayang keluarga yang lengkap.
geya membatin, mengeluarkan semua pertanyaan yang menyesaki dadanya sambi terus berlari bermain hujan bersama Keisya yang turut bermain di belakang nya.
dan sore itu, tanpa di duga. kilatan petir menyambar dua remaja yang sedang bermain hujan. yang tak lain adalah geya dan keisya.
jderr!
••••
setelah kejadian naas yang menimpa mereka berdua itu--entah kekuatan dari mana, keadaan mereka bertukar, takdir mereka saling tertukar. geya menjadi keisya dan Keisya menjadi geya.
geya menyadari itu tapi keisya tidak. keisya merasa bahwa kehidupan geya adalah kehidupan Keisya dari dulu hingga sekarang. geya yang memang ingin menjadi keisya pun merasa sangat senang akan kejadian itu.
dan saat geya terbangun, ia berada di kamar Keisya dan dia di perlakukan bak seorang putri. yang pertama ia lihat adalah mami arin--mami nya Keisya, yang sekarang sudah menjadi mama nya, sedang menangis menatapnya lalu memeluk nya erat.
"geya, akhirnya kamu bangun. mami sangat menghawatirkan mu sayang" katanya penuh haru.
seorang pria setengah baya pun tak henti-hentinya mengusap kepala geya, yang tak lain adalah papi Keisya yang sekarang sudah menjadi papi nya geya.
seperti yang telah banyak di ceritakan keisya sebelumnya, bahwa keisya di perlakukan sangat baik dan penuh kasih sayang. dan kini, semua itu akan menjadi milik geya. geya tak membayangkan akan se-bahagia apa dirinya.
setiap hari geya di perlakukan dengan baik, oleh para maid dan semua yang bekerja di rumahnya. kamar dan fasilitas di rumahnya pun sangat memadai dan sangat geya impikan dari dulu.
orang tuanya pun baik dan menyayangi nya selalu. setiap malam mereka akan berkumpul bersama dan berbincang bersama nya sambil bercanda dan menonton televisi. alangkah bahagianya hidup geya saat itu.
namun, seiring berjalannya waktu, geya bosan terhadap hidup nya, semuanya berjalan begitu saja tanpa dia harus berusaha. rasanya semua terasa hambar.... ada yang hilang dalam hidup nya, ada yang terselip di hatinya. rindu...geya merindukan mamanya. entah sejak kapan rasa itu diam-diam muncul di hati nya.
karena rasa rindunya tak bisa di bendung lagi, maka geya memutuskan untuk pergi ke rumah nya--rumah yang sesungguhnya, dimana dia tumbuh dan di besarkan di sana. rumah mama...
rumah nya sederhana dan minimalis. tak besar dan mewah seperti rumah orang tua Keisya. fasilitas pun biasa saja, tidak ada yang menarik. dan lagi....geya tidak pernah merasakan kehangatan yang menguar di dalamnya. hanya rumah sepi, rumah dari seorang single parents.
tapi, apa yang dia lihat saat ini. mama nya sedang asik bermain bersama Keisya sembari menyiram bunga segar di halaman rumahnya. setelah itu, mereka duduk bersantai di kursi depan sambil menikmati teh hangat dan cemilan untuk menemani mereka yang berbincang santai sambil memandang alam rumah nya sendiri. sungguh, kehangatan yang tak pernah geya lihat sebelumnya di rumah itu. senyum tulus yang terukir di wajah sang mama pun tak pernah geya lihat sebelumnya.
semuanya, semua telah berubah. semua yang semu menjadi hangat ketika dia tak ada. mamanya pun terlihat bahagia di sana. tanpa melihat bahkan berharap dia kembali.
geya hanya bisa menangis di depan rumahnya, melihat kehangatan mereka dan menyesali perbuatannya.
jika bisa, dan semoga bisa! geya ingin kembali ke kehidupan nya dan semua berjalan seperti biasa seolah tak pernah terjadi apa-apa.
"aku mohon, tolong tuhan kabulkan lah permohonan ku kali ini"
"meski tak mungkin, aku berharap bisa kembali ke kehidupan ku sendiri"
"aku menyesal tuhan, aku menyesali nya. aku salah, aku tau kesalahan ku. aku mohon, kembalikan semuanya seperti semula yaa tuhan. tolong"
geya bersimpuh di depan rumahnya sambil berdoa. sama seperti waktu itu, sore hari langit mendung dan hujan mengguyur kota bahkan petir menyambar dengan kilat. tapi geya tetap di sana. menunggu alam melakukan pekerjaannya. sambil terus memohon...
"aku mohon..."
"aku mohon..."
"aku mohon... kabulkan doa ku"
jderr!
sama seperti saat itu, petir menyambar tubuhnya lagi dan geya tergeletak pingsan di tempat.
••••
"gei! geya! bangun geya!"
sebuah mata indah terbuka, seketika netra nya beradu tatap dengan sang mama yang sudah berlinang air mata. geya melebarkan tangannya untuk memeluk sang mama tapi mama malah memarahi nya.
"kamu kenapa bisa sampe ke samber petir gitu sih? abis ngapain kamu nya? main hujan ya! kan kena batu nya kan. makanya udah mama bilang jangan main hujan. nanti kalo kamu sakit. siapa yang ngurus, mama lagi!"
meski pelukan nya di hiraukan oleh sang mama, namun tanpa sadar, senyum kecil terbit di wajahnya. inilah yang dia mau.
geya langsung memeluk sang mama tanpa menghiraukan ocehannya yang masih terdengar. sang mama pun lalu berhenti ketika putri nya memeluk dengan erat.
"sungguh, mama sangat menghawatirkan mu" lirih mama yang terdengar di telinga geya.
"aku sayang mama" seru geya sambil mengeratkan pelukannya.
"udah-udah, lain kali jangan main hujan-hujanan, kesambet petir lagi nanti."
"sekarang kamu mandi, terus makan. mama udah buat friend chiken kesukaan kamu"
geya langsung bangkit dan berlari menuju kamar mandi, di dalam kamar mandi, ia merenung sejenak lalu berkata dengan lirih "one's own is better"
setelah selesai mandi, geya dan mamanya makan malam bersama dengan penuh kehangatan. bercerita tentang masa kecil nya dan kelucuan yang pernah terjadi. kini geya baru menyadari bahwa betapa besar kasih sayang mamanya kepadanya hanya saja, geya yang menutup mata akan hal itu.
"abis ini kamu belajar ya, besok kan ada ulangan matematika. kalo nilai nya jelek, ga bakal mama bikinin fried chicken lagi nih"
"yaaah mamaaa"
end
••••
okee, segitu dulu ceritanya. agak cringe sih. cumaa yaa, emang gituu🥲 yang ada di benak aku. btw, mon maaf kalo banyak typo. udah dulu baii👋🏻
🍪🍪🍪
tau gaa, aku masih di kejar waktu jirr🫣. februari harus udah selesai 20 karya. sedangkan aku.....? hah sudahlah.
mau lari dulu, di kejar waktu soalnya🏃🏻♀️
Komentar
Posting Komentar