aku 'kalah' lagi
ini versi smp nya. sorry banyak angka dan maaf juga klo banyak typo.
~happy reading πͺπͺπͺ
ketika itu aku di tekankan oleh suatu keinginan besar yang berasal dari diri ku sendiri.
"rebut kembali apa yang pernah kamu miliki"
itulah tujuan ku saat itu. MENJADI YANG TERBAIK DI KELAS.
di kelas 7 semester ganjil, aku mendapatkan rangking ke 2 di kelas. lagi-lagi aku belum dapat mengejar nya kan? tapi apa? saat itu tujuan ku berubah, semua prinsip yang aku terapkan berubah.
meski aku mendapat rangking 2 aku tidak sedih. jujur, saat itu aku tidak merasa sedih. kenapa? karena nilai ku tinggi, termasuk 5 yang tertinggi di sekolah itu. bahkan jika di bandingkan dengan kelas lain, orang yang mendapat rangking 1 nilainya lebih rendah daripada aku yang mendapat rangking 2.
dan dari saat itu prinsip ku menjadi. "tak perlu rangking 1 asalkan nilai yang ku dapat besar dan mampu mengalahkan yang lain meski bukan yang nomor 1"
aku menerapkan itu sampai di kelas 8.
dan ketika aku kelas 8, aku mendapatkan rangking 1 yang aku impikan selama ini. tapi....apa? aku kecewa, aku sangat kecewa. aku menangis saat mendengar nya bahkan orang-orang mengira aku sangat bahagia sampai menangis. tapi, TIDAK! aku benar-benar menangis sedih. rasanya aku tak pantas untuk mendapatkan rangking satu itu.
aku kalah lagi....
rangking ku memang nomor 1 di kelas, tapi nilai ku adalah yang paling kecil dibandingkan orang yang mendapat rangking 1 di kelas lain. nilaiku yang terkecil....bayangkan, se-kecewa apa aku.
ketika aku tidak terobsesi oleh pangkat dan aku hanya mengejar nilai tinggi di sana lah semua ku impikan menjadi terbalik. apa? apa yang salah, aku membandingkan nya dengan kelas lain. kurang yah? aku kurang pantas ya untuk mengejar kalian? untuk mendapat nilai yang tinggi sampai mengimbangi kalian?
aku terus larut dalam kecewa seperti dua tahun yang lalu.....hingga aku di kelas 8 semester akhir entah mengapa aku merasa bahagia, padahal keadaan nya masih sama seperti semester sebelumnya. aku masih rangking 1 tapi dengan nilai kecil. tapi kenapa aku bahagia? aku rela? tidak. aku tidak akan merelakan nya. tapi kenapa?....
kata ibuku, aku telah 'mengerti'. tapi aku bahkan tidak mengerti sampai sekarang.
dan kalian tau? aku KEMBALI DIHEMPASKAN....aku di hempaskan lagi ke jurang kekecewaan.
aku kalah...
aku kalah...
aku lagi-lagi kalah...
rangking ku turun dan nilaiku tak juga membaik. semuanya memburuk, keadaan semakin memburuk. padahal...padahal...aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan dan memperbaiki semuanya. tapi apa? apakah aku benar-benar harus memulai nya dari awal?
aku merasa, di kelas 9 saat ini aku menjadi lebih aktif daripada sebelum-sebelumnya. guru-guru juga banyak yang sudah mengenal ku dan bahkan aku banyak memberikan kesan baik kepada mereka. tapi...aku kalah lagi kan? se- kurang itu kah? aku harus berusaha se- keras apa lagi?
dan ketika aku pulang, membawa kabar buruk ini seketika aku menangis keras, padahal aku tidak di marahi, tidak di sindir atau di abaikan. aku hanya di diamkan menangis sampai tangis ku mereda lalu ibu menenangkan ku. di saat itulah aku melontarkan banyak pertanyaan yang memenuhi pikiran ku.
kenapa? kenapa? kenapa? kenapa bukan aku yang menang! kenapa aku harus kalah! bukan kah aku yang terbaik saat di kelas?! bukan kah nilai ku baik-baik saja?! bukan kah aku yang paling hebat di kelas?! kenapa? kenapa?....semua, aku lontarkan. dan pertanyaan yang paling aku ingin tanyakan adalah, "bukan kah aku sudah berusaha semaksimal mungkin, bu? tapi kenapa aku kalah darinya, padahal aku merasa aku lebih hebat darinya, aku yang terbaik di kelas. bukan dia".
dan ketika pertanyaan itu terlontar ibu tersenyum tipis. "itu teguran untuk mu, sayang"
aku tadinya tidak mengerti lalu ia menjelaskan.
"semua yang terjadi sudah di atur, dan hari ini seharusnya kamu bersyukur masih di tegur, kamu bisa memulainya dari awal."
"selama ini kamu terlalu sombong nak, kamu selalu merasa bahwa kamu sudah hebat sampai melupakan bahwa di atas langit masih ada langit. dan yang membuatmu hebat adalah allah swt. tapi kenapa kamu selalu melupakan nya, kamu selalu lupa sholat dan bersyukur bahkan kamu seakan bisa mengerjakan semua sendiri tanpa bantuan ibu lagi."
"memang, ibu tau kamu sudah berusaha keras untuk belajar. tapi nak, kesuksesan itu di dapat dengan usaha dan doa. tidak cukup jika kamu hanya berusaha tanpa meminta kepada sang pencipta. jangan sombong nah, semua karena kesombongan mu. bersyukurlah kamu, sekarang masih dapat di beri teguran. bayangkan bagaimana kalau kali ini kamu menang lagi. akan se sombong apa dirimu nanti. semua sudah di atur nak, ikhlas kan jika itu memang bukan rezeki mu. katakanlah: kamu belum pantas mendapatkan nya!"
seketika air mataku luruh, aku tidak bisa berkata-kata lagi. aku menangis sambil merenungi ucapan ibu. benar, benar, aku terlalu sombong. yang kulakukan saat itu adalah memeluk ibuku sambil menggumamkan kata 'maaf' berkali-kali.
"ampunilah hamba ya allah"
"ampunilah hamba"
dan semenjak saat itu aku mencoba meng ikhlaskan nya dan mencoba lagi tahun ini. dan saat ini sejujurnya aku sedang di ambang, aku sedang di lema. apakah aku bisa merebut posisi ku lagi atau aku semakin terpuruk dan menyedihkan?....
so, let's see later
sorry kalo banyak yang salah atau kalimat yang ga sesuai, lagi buru-buru soalnya. because, seperti yang kalian tau.
•
•
•
aku lagi di kejar waktuππ»♀️⏰
bayyyπͺπͺπͺ
Komentar
Posting Komentar