aku membenci obatπ
ini memang cerita aku, tapi maaf jika kalian rasa terlalu berlebihan dan ada sesuatu yang tidak sesuai. tapi....pernah ga sih kalian membenci obat π?
πͺπͺπͺ
aku memiliki antibodi yang lemah sehingga aku jadi sering sakit dari kecil. meski aku sering sakit, aku masih asing dengan yang namanya obat. obat adalah musuh ku yang sebenarnya.....
aku tidak suka obat, sangat-sangat tidak suka. kadang jika memang harus di paksakan memakan obat maka pada akhirnya aku akan memuntahkannya. obat tidak enak, rasanya pahit dan baunya sangat menyengat. selain itu, aku juga sulit menelan hal-hal bulat dan besar jadi wajar saja jika aku tidak ingin memakan obat.
seringkali aku mengalami sakit magh, di karenakan aku selalu telat makan (karena kadang-kadang aku lupaa), kebanyakan makan pedas (oh jelas, aku pencinta makanan pedas!) dan juga karena kebanyakan memakan mie instan.
ketika ibu mengetahui aku sakit aku di marahi terlebih dahulu sebelum nantinya di obati. kata ibu aku harus menjaga diriku sendiri, aku itu punya riwayat sakit pas aku kecil (tapi aku ga tauu sakit apa). untuk sekedar makan permen saja dari kecil sudah di awasi betul-betul (sekarang mah boro-boro).
keluarga ku punya klinik tetap karena bpjs kami terhubung ke sana. jadi, jika aku atau siapapun anggota keluarga yang sakit pasti berobat ke sana.
aku pernah bahkan sering kesana, dari tahun ke tahun, aku rasa ada 2-3 kali renovasi di sana. dari yang hanya satu lantai menjadi dua lantai dan dengan fasilitas yang cukup lengkap.
tapi untuk metodenya masih sama dari dulu. sebelum di periksa, kita di haruskan untuk mendaftar terlebih dahulu. aku tidak mengerti dan ibuku yang mendaftar saat itu, aku menunggu di ruang tunggu lalu setelah mendaftar kami menunggu lagi. ketika nomer urut di panggil aku baru beranjak pergi menghampiri sumber suara.
meja di mana menjadi tempat pemeriksaan singkat, aku akan ditanyai keluhan dan keterangan tb dan bb. setelah itu kami pergi ke atas untuk pemeriksaan lengkapnya. dokternya seorang perempuan, bertubuh gempal tapi ramah.
jujur saat pertama kali masuk aku takut, takut di suntik, takut harus di opname atau takut di operasi( ga tauu, waktu kecil aku mikir nya itu aja π). aku di tidurkan di atas kasur keras (aku ga tau namanya ) dan di periksa menggunakan stetoskop. setelah itu aku di berikan resep obat yang harus di racik di lantai 1.
kadang jika klinik sedang ramai, tempat racikan obat itu akan penuh dengan resep obat pelanggan dan kami harus menunggu sangat lamaaa.
nah tapii, yang paling aku takutkan adalah saat pulang dari klinik. kenapa? karena saat itu, aku akan di suruh makan dan MEMINUM OBAT. aku ga mau π π»♀️, aku takut di marahi lagi.
biasanya aku di suruh makan dulu, setelah itu ibu siap-siap membuka obat tablet atau kapsul yang sering di berikan. dan ketika itu juga aku menyiapkan air minum yang banyak.
setelah obat itu di keluarkan, aku butuh sekitar 5 menit sebelum obat itu aku telan. dan 5 menit itu yang kulakukan adalah keraguan untuk meminumnya.
"minum enggak ya? minum engga ya?"
maju mundur ku gerakan obat itu di mulut ku. dan ketika ku jatuhkan di ujung kerongkongan aku langsung meminum air putih yang banyak dan setelah itu aku merasakan mual yang luar biasa, rasanya seperti obat itu masih menyekat di tenggorokan ku. dan byurrr...π€’ (pasti tau lah).
dan setelah itu aku di marahi.
"kamu itu gimana sih! tinggal minum aja kan, apa susahnya. kalo udah muntah begini kan mubazir, obat nya ga masuk-masuk kan?! nanti sakit nya ga sembuh-sembuh! ayo sini minum lagi obatnya"
"huaaaaaa!" (pengen nangisπππ)
dan semenjak itu, aku membenci obat. aku tidak suka! gara-gara obat, aku menjadi dimarahi. gara-gara obat, rasanya seperti tenggorokan ku di cekik. gara-gara obat, aku jadi pusing, mual bahkan sampai muntah.
tapi apalah daya, aku yang sering sakit--mau tak mau harus berteman dengan musuh terbesar ku. OBAT...
jujur gess, masih kejadian sampai sekarang✌π». tapi aku yakin ga cuma aku yang kayak gini. pasti banyak juga yang ga suka obat sampai udah dewasa. dann, yapp segitu dulu. bayyπͺπͺπͺ
Komentar
Posting Komentar