it turns out me the killer๐Ÿ’„๐Ÿ”ช

kalo ada kesalahan bahasa/kalimat mohon di maklumi. cerita ini dibuat hanya untuk kesenangan semata, tidak menyinggung pihak manapun. ๐Ÿซธ๐Ÿป๐Ÿซท๐Ÿป


happy reading ๐Ÿช๐Ÿช๐Ÿช


seringkali terjadi pembunuhan dibelakang gedung apartemen ku. menurut berita yang beredar korbannya adalah wanita wanita muda dan pelakunya pasti orang yang sama. kenapa? karena sang pelaku selalu meninggalkan ciri khas nya yaitu wajah sang korban di lumuri dengan lipstik merah menyala. awalnya semua yang melihat mengira itu darah tapi setelah di periksa lebih lanjut itu adalah lipstik. 



kejadian tersebut telah terjadi sebanyak 3 kali dalam jangka waktu yang cepat. oleh sebab itu, polisi semakin intens dan mengangkat kasus ini sebagai kasus yang besar. polisi saja turut mengundang detektif dan fbi dari negara lain untuk membantu memecahkan kasus ini. memang, berita ini sudah tersebar luas ke seluruh penjuru negara bahkan negara tetangga saja sudah mulai mendengar kasus ini.


waktu pembunuhan pertama, aku dan penghuni apartemen gedung ini seringkali di datangi polisi untuk di mintai keterangan. bahkan ada beberapa yang di jadikan sebagai tersangka. memang, wajar saja mereka mencurigai penghuni apartemen ini karena letak nya yang amat dekat dan berkemungkinan besar untuk melakukan hal tersebut. tapi semua yang di jadikan tersangka berhasil membuktikan bahwa mereka tidak bersalah sehingga di bebaskan dari berbagai tuduhan. polisi juga mencurigai beberapa pemilik ruko yang bersebelahan dengan apartemen ini. 


meski hasilnya nihil...tak ada yang mencurigakan dan tak ada satu pun yang bersaksi melihat pembunuhan tersebut. 


sebelum polisi dapat menyelesaikan kasus ini, kasus kedua pun terjadi 5 minggu setelah kasus pertama beredar. korban dan ciri khas nya masih sama, hanya saja waktunya berbeda. polisi mengetahui ketika hendak mencari jejak lain di tkp namun, meraka malah menemukan korban berikutnya. semenjak saat itu, polisi mulai mengundang detektif hebat untuk menyelesaikan kasus ini.



entah pencarian yang bagaimana tapi mereka berhasil menemukan merek atau bran lipstik yang di pakai pelaku untuk membuat ciri khas di wajah korbannya. dan di penyelidikan kali ini, aku menjadi salah satu tersangka karena di kamarku terdapat lipstik yang jumlahnya cukup banyak dengan merek yang sama seperti kasus pembunuhan tersebut. padahal sebagai perempuan wajarlah kalau memiliki banyak lipstik. dan lagi terdapat sebuah gaun putih yang diujung bajunya terdapat sebuah noda merah yaitu lipstik yang aku punya. dan mereka menjadikan itu sebagai bukti. tapi...bukankah bukti itu terlalu lemah untuk menjadikan ku sebagai tersangka? entah lah. 


aku, bi marry dan seorang mahasiswa lelaki di tangkap dan di interogasi karena di duga sebagai tersangka. aku dan yang lain sama-sama menjelaskan kegiatan yang dilakukan saat kejadian itu terjadi. tak ada yang mencurigakan. sampai....saat kami sedang di interogasi di kantor polisi sebuah kejadian terjadi lagi. di tempat yang sama dan korban yang sama yaitu wanita muda. 


dari sana seharusnya sudah dapat di simpulkan bahwa pelaku nya bukan salah satu di antara kami bukan? dan saat aku menyatakan alibi ku seperti itu, aku malah di interogasi lebih lanjut meski pada sore harinya kami di perbolehkan pulang. 


kejadian nya siang hari, sekitar jam 2 mungkin. seorang pemuda yang lewat menemukan wanita tergeletak dengan wajah berlumuran lipstik merah. pemuda tersebut langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi setempat dan seketika mereka langsung mendatangi tempat kejadian. 


"lagi-lagi" seorang detektif mengeluh sembari memijat pelipisnya. 


"lakukan otopsi secepatnya dan cari identitas wanita ini." sang inspektur berkata tegas. 


"kecolongan!" 'bugh' 

salah satu detektif meninju tembok di depannya. 


"apa yang salah, apa yang telah kita lewatkan!" katanya lagi sambil melihat sekeliling. ia menajamkan matanya untuk melihat ke atas. 


di atas terdapat beberapa balkon yang memang menghadap ke sana. jadi, posisinya tepat berada di bawah gang tersebut. 


"ituu, benang? ada benang? pak inspektur! lihat, apa itu benang" 

tidak hanya inspektur tapi semua polisi dan detektif menoleh terkejut. 


semua nya ikut melihat ke atas persis ke arah yang di tunjuk. benang putih yang hampir tak terlihat yang menggantung di atas pagar balkon kamar atas. seketika semua melihat sebuah cahaya di sana. itulah yang akan menjadi titik terangnya.


sebagian langsung berlari memasuki gedung apartemen dan menuju kamar dengan unit 21. sebagian yang lain menetap di tempat menunggu sembari memastikan lagi. 


"permisi, apa ada orang!" 


"permisi, kami dari pihak kepolisian. tolong bukakan pintu nya" 


teriakan itu membuat ku mau tak mau harus keluar dan menyampaikannya kepada mereka. 


"rumah sebelah sering kosong, pak. biasanya kalo pulang malam-malam" kataku kepada mereka. 


tapi entah mengapa mereka malah menatap ku intens. 


"pak? bapak kenapa? saya, ada yang salah?" 


"ohh engga, saya cuma mau tanya. kamu pernah liat benang dari atas balkon mu?" 


aku berfikir sejenak

"oh iya, saya pernah liat dan sempat saya pegang juga. kenapa ya pak?" 


"ada yang salah?" tanyaku lagi. 


"tidak-tidak. terimakasih. kalau orang sebelah sudah pulang tolong kabari kami ya" 


polisi itu lalu menjauh pergi. 


aku kembali masuk ke kamar, mendekati balkon dan melihat benang yang menggantung dari atas lalu melihat ke bawah melihat benang itu sudah berlumuran darah. 


"ohh, ternyata aku..."

kata ku pelan dengan senyum menyeringai yang menyeramkan. 


segitu dulu ceritanya gess, buat yang ngerasa ini gantung bener banget. cerita ini ga jelas dan ending nya gantung. tapi emang sengaja aku buat nya gini. karena...aku kehabisan ide. 

oh iya, seharusnya ini udah di post dari kemarin cumaa aku nya kelupaan. so, sorry banget. untuk bu guru mohon di maklum ya bu. 

bayy๐Ÿ‘‹๐Ÿป๐Ÿช๐Ÿช๐Ÿช


Komentar

Postingan populer dari blog ini

puisi 1

•| FAtaMORGAna |•

cerita pendek 1